Padang — Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat Irjen Pol Gatot Tri Suryanta menegaskan bahwa loyalitas anggota Polri tidak boleh diarahkan kepada figur pimpinan, melainkan kepada hukum, institusi, dan masyarakat. Penegasan itu disampaikan dalam Rilis Akhir Tahun Polda Sumbar yang digelar di Padang, Rabu, 31 Desember 2025.
“Loyalitas Anda bukan untuk saya. Loyalitas Anda adalah untuk hukum dan rakyat,” kata Gatot di hadapan jajaran kepolisian dan awak media.
Menurut Gatot, profesionalisme Polri akan runtuh apabila aparat bekerja berdasarkan kedekatan personal atau kepentingan pimpinan. Ia menilai, jabatan kepolisian bersifat sementara, sementara tanggung jawab kepada publik melekat secara permanen.
Ia meminta seluruh personel Polda Sumbar menempatkan konstitusi dan aturan hukum sebagai kompas utama dalam setiap pengambilan keputusan. Penegakan hukum, kata dia, tidak boleh dipengaruhi relasi kekuasaan, tekanan politik, maupun kepentingan pribadi.
“Penegakan hukum harus dilakukan tanpa pandang bulu. Tidak boleh ada perlakuan istimewa,” ujar Gatot.
Dalam arahannya, Gatot juga menekankan pentingnya netralitas dan profesionalitas aparat kepolisian, khususnya di tengah dinamika sosial yang semakin kompleks. Ia mengingatkan agar seluruh anggota tetap berpegang pada nilai Tribrata dan Catur Prasetya sebagai landasan etika kepolisian.
Gatot memperingatkan bahwa pelanggaran, sekecil apa pun, dapat merusak kepercayaan publik terhadap institusi Polri. Karena itu, ia meminta jajarannya menjaga marwah institusi dengan menjunjung tinggi transparansi dan akuntabilitas.
“Kehadiran Polri harus benar-benar dirasakan masyarakat—memberi rasa aman dan menjamin keadilan tanpa tebang pilih,” ujarnya.
Pernyataan tersebut dinilai sebagai penegasan arah kepemimpinan Gatot Tri Suryanta di Sumatera Barat, yang menempatkan integritas sebagai fondasi utama. Ia menargetkan Polda Sumbar tidak hanya menjadi institusi penegak hukum, tetapi juga mitra masyarakat yang dipercaya dan dihormati.
